Sabtu, 16 Desember 2017

Penyakit Degeneratif atau PTM

Penyakit Degeneratif atau Penyakit Tidak Menular (PTM), Seperti
diabetes mellitus, dislipedemia, hipertensi

BERHUBUNGAN DENGAN PENUAAN DINI

Asidosis dapat menimbulkan peradangan pada berbagai jaringan tubuh dan terbentuknya erabut-serabut halus (fibrin) dalam darah. Serabut ini mengakibatkan peredaran darah menjadi tidak lancar sehingga pasokan zat makanan dan oksiden ke sel-sel jaringan tubuh lainnya terhambat.
Rendahnya konsumsi sayur dan buah pada seseorang menyebabkan kurangnya asupan serat sehari. Serat diperlukan untuk mempermudah pengeluaran kotoran dari usus besar. Jika Kotoran dari usus tidak tuntas di bersihkan, akan semakin membusukdan menghasilkan gas beracun. Gas ini akan lebih mudah terserap melalui pori-pori halus pada dinding usus, mengalir dalam darah, dan masuk ke sel-sel tubuh serta sewaktu waktu dapat menimbulkan penyakit.

Selain itu, keracunan dalam tubuh tidak hanya berasal dari luar tubuh saja. Tetapi tubuh sendiri juga dapat memproduksi racun, sebagai contoh : bakteri di dalam ususdapat melepaskan metabolik tertentu yang jika diserap oleh tubuh akan memberikan efek toksik serta berdampak negatif terhadap kesehatan. Selain itu hasil metabolisme, seperti asam laktat dan urea dapat menjadi racun bagi tubuh.
Hampir semua penyakit degeneratif atau penyakit tidak menular (PTM) seperti dislipidemia, hipertensi, dan diabetes mellitus berhubungan dengan Penuaan dini. PENUAAN DINI itu Suatu keadaaan yang menyebabkan fungi sel sel tubuh menurun lebih cepat dibandingkan usia yang sesungguhnya. Berbagai kajian ilmiah menjelaskan bahwa penuaan dini berhubungan dengan zat toksik yang ada di saluran cerna, yaitu usus halus. Dijelaskan bahwa di semua jaringan tubuh memperoleh zat gizi dari darah dan darah mengangkutnya dari usus halus. Artinya, toksik yang berada pada usus juga ikut beredarberedar bersama aliran darah hingga sampai ke semua sel dalam tubuh. Toksik yang tidak dinetralkan oleh hati dan antioksidan tentu saja akan merusak sel sel tersebutdan terjadilah penuaan dini kemudian selanjutnya terjadi gangguan fungsi sel.

Saluran pencernaan yaitu usus halus mempunyai peran penting dalam mencegah timbulnya keracunan tubuh yaitu dengan menghalangi penyerapan berbagai zat kimia yang tidak diperlukan oleh tubuh.Namun karena faktor diet yang tidak tepat, konsumsi obat obatan, jumlah racun yang berlebih, serta keadaan stres yang tinggi membuat terjadinya peningkatan permeabilitas usus. Peningkatan permeabilitas usus digambarkan sebagai terjadinya kebocoran pada usus sehingga memungkinkan terjadinya penyerapan molekul asing yang termasuk beberapa bakteri patogen kedalam aliran darah.

Beberapa jurnal penelitian menjelaskan bahwa usus dapat menjadi permeabilitas ketika menglami iritasi pada lapisan usus, pertumbuhan flora usus yang berlebihan , kekurangan Gizi yang berlangsung dalam waktu lama, adanya bakteri patogen, serta konsumsi obat obatan dalam waktu lama. Seperti ibuprofen dan aspirin.

Ketika racun atau toksin tidak dibersihkan dan menumpuk dalam tubuh seseorang, akan mengakibatkan iritasi , peradangan pada jaringan, dan menurunkan fungsi normaldari setiap organ tubuh. Keluhan klinis yang sering dirasa antara lain Lelah yang berkepanjangan, emosi tidak stabil (mudah marah, depresi, sakit kepala, nyeri otot dan sendi), gangguan pada saluran cerna, ( diare dan kembung), gangguan pada jantung (detak jantung tidak stabil), serta munculnya reaksi reaksu alergi, seperti gatal gatal, pilek bersin dan batuk.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa toksin yang sebagian besar adalah larut lemak, bila mengalami akumulasi dalam otak dan kelenjar endokrin maka akan menimbulkan difungsi otak dan gangguan hormon (KESUBURAN). Selain itu, juga akan merusak proses metabolisme tubuh dan menimbulkan beragam penyakit berbahaya, seperti alergi, asma, keterbelakangan mental, jantung, dan kanker. Kedaaan yang lebih serius lagi , seperti penyakit autoimun, yaitu suatu reaksi kekebalan yang melawan sel dan jaringan sendiri, penyakit asam urat, parkinson.

Reaksi intoleransi makanan juga mungkin saja terkait dengan toksisitas metabolik yang di hasilkan dari gangguan usus. Intolerasni biasanya terjadi karena rendahnya enzim pencernaan untuk mencerna zat makanan tersebut. Namun, penelitian baru baru inimenjelaskan bahwa gejala intoleransi bukan lagi karena enzim semata, tetapi juga disebabkan karena produksi bahan kimia oleh bakteri.
DETOKSIFIKASI melalui diet secara berkala diperlukan bagi tubuh untuk membantu mengurangi sisa sisa makanan yang menghasilkan gas beracun dan zat zat toksinsertamikroorganisme pembawa penyakit. Kehidupan yang serba modern ini membuat adanya pergeseran ke pola makan siap saji dan olahan atau instan serta rendahnya aktivitas fisik perlu diseimbangka dengan DETOKSIFIKASI.

Rendahnya aktivitas fisik perlu di seimbangkan dengan detoksifikasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penyakit Degeneratif atau PTM

Penyakit Degeneratif atau Penyakit Tidak Menular (PTM), Seperti diabetes mellitus, dislipedemia, hipertensi BERHUBUNGAN DENGAN PENUAAN ...